Pelayanan Penunjang | 3 Agustus 2023 10:10

Rehabilitasi Medis

VISI
KSM Kedokteran Fisik & Rehabilitasi, Akupunktur Medik, Kedokteran Okupasi Terdepan dalam Layanan, Pendidikan dan Penelitian yang Berstandar Internasional
 
MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan rehabilitasi medik, akupuntur medik, kedokteran okupasi secara paripurna dan profesional berstandar internasional
2. Menyelenggarakan layanan kesehatan semesta berbasis institusi maupun komunitas melalui AHS (Academic Health System)
3. Menyelenggarakan Pendidikan dan Penelitian yang menghasilkan tenaga kedokteran dan kesehatan unggul di KSM Kedokteran Fisik & Rehabilitasi, Akupunktur Medik, Kedokteran Okupasi
4. Menyelenggarakan pelayanan terpadu berbasis Smart Hospital
5. Menghasilkan sistem manajemen KSM dengan tatakelola yang andal dan akuntanbel
 
STAF DOKTER
Ketua KSM
Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR-K
 
STAF DOKTER
1. Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
• Prof. Dr. dr. Widjajalaksmi, SpKFR-K
• Dr. dr. Tirza Z. Tamin, SpKFR-K
• dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR-K
• dr. Deddy Tedjasukmana, SpKFR-K, MARS
• dr. Herdiman B Purba, SpKFR-K
• dr. Ira Mistivani, SpKFR-K
• dr. Fitri Anestherita, SpKFR-K
• dr. Rizky Kusuma Wardhani, SpKFR-K
• dr. Melinda Harini, SpKFR-K
• dr. Steven Setiono, SpKFR
• dr. Ibrahim Agung, SpKFR
• dr. Peggy, SpKFR
• dr. Budiati Laksmitasari, SpKFR
 
2. Spesialis Akupunktur Medik
• dr. Irma Nareswari, B. Med. Sc, SpAk, SubSp. Ak-AA (K)
• dr. Kemas Abdurrohim, SpAk-K, MARS, MKes
• dr. Yoshua Viventius, SpAk
 
3. Spesialis Kedokteran Okupasi
• dr. Astri Mulyantini, Sp.Ok
• dr. Iwan Rivai Alam Siahaan, Sp.Ok
 

PROFIL
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi memberikan layanan rehabilitasi medik secara terpadu dan komprehensif melalui pendekatan medis subspesialistik, psikososial, edukasional dan vokasional untuk mencapai kemampuan fungsional seoptimal mungkin. Cakupan layanan rehabilitasi medik meliputi kasus dengan diagnosis medis pada bayi hingga usia lanjut yang berisiko atau telah mengalami gangguan fungsi atau disabilitas. Contoh fungsi tubuh yang dapat terganggu antara lain fungsi kognitif, komunikasi, menelan, mobilisasi, kebugaran jantung dan paru, seksual, berkemih, defekasi, atau fungsi-fungsi lainnya. Layanan rehabilitasi medik dilakukan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Layanan rehabilitasi medik dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), fisioterapis, terapis okupasi, terapis wicara, petugas ortotis-prostetis, perawat rehabilitasi medik, pekerja sosial medis dan psikolog klinis. Anggota tim akan bekerjasama  memberikan pelayanan terbaik hingga mencapai target fungsi yang optimal.
 
INFORMASI LAYANAN
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi memiliki layanan rehabilitasi medik yang terintegrasi dalam 5 divisi yaitu divisi pediatri, muskuloskeletal, neuromuskular, kardiorespirasi dan geriatri. Pelayanan diberikan dalam setting rawat jalan maupun rawat inap. Adapun jenis Layanan Tim Rehabilitasi terdiri atas:
1. KONSULTASI DAN TATALAKSANA SUBSPESIALISTIK OLEH TIM DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI
Konsultasi dan Tatalaksana Subspesialistik oleh Tim Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Layanan terbagi menjadi :
Layanan Umum Rehabilitasi Medik :
1. Klinik Divisi Rehabilitasi Muskuloskeletal
2. Klinik Divisi Rehabilitasi Neuromuskuler
3. Klinik Divisi Rehabilitasi Kardiorespirasi
4. Klinik Divisi Rehabilitasi Pediatri
5. Klinik Divisi Rehabilitasi Geriatri
 
 

 
1. Klinik Gangguan Komunikasi dan Menelan
a. Evaluasi fungsi menelan secara klinis maupun objektif
b. Evaluasi fungsi komunikasi (bicara bahasa)
c. Evaluasi dengan ultrasonografi (USG)
d. Tatalaksana modalitas seperti neuromuscular electrical stimulation dan biofeedback untuk gangguan menelan dan komunikasi
e. Latihan terapeutik untuk gangguan menelan dan komunikasi
 
2. Klinik Bladder dan Bowel
a. Evaluasi komprehensif terhadap kemampuan fungsi berkemih
b. Tatalaksana dengan modalitas laser, electrical stimulation, biofeedback, posterior tibial nerve stimulation
c. Latihan terapeutik spesifik
d. Edukasi dan konseling terkait masalah gangguan berkemih
3. Klinik Rehabilitasi Seksual
a. Asesmen fungsional yang berhubungan dengan seksualitas
b. Evaluasi dengan USG Doppler
c. Tatalaksana dengan modalitas vacuum asistive device, laser, electrical stimulation, shock wave therapy, biofeedback
d. Latihan terapeutik
e. Edukasi dan konseling terkait masalah seksualitas
 
 
4. Laboratorium peresepan latihan terapeutik
a. Uji latih
b. Terapi Latihan : ergocycle, arm-ergocycle, treadmill, NK-table, balance training
 
 
5. Laboratorium Analisa Jalan dan Gerak
a. Asesmen kinetic & kinematic dengan Gerakan 3 dimensi
b. Asesmen motion & gait analyzer
c. Evaluasi gerak dan pola jalan dengan Neuromuscular Activation System
 
 
6. Regenerative Rehabilitation Center
 
7. Rehabilitasi Return to Activity
a. Evaluasi kapasitas fungsional (EKF) komprehensif sesuai dengan jenis aktivitas yang dituju untuk:
- Return to work
- Return to sport
- Return to drive
- Return to school
- Return to leisure
b. EKF terdiri dari :
- Toleransi posisi dan gerak
- Manual handling
- Evaluasi kapasitas aerobik
- Tes simulasi kerja
 
8. Klinik Rehabilitasi berbasis Virtual Reality
9. Klinik Manajemen Jatuh
a. Asesmen fungsional yang berhubungan dengan risiko jatuh (keterlibatan sensori integrasi, kardiorespirasi, dan neuromuscular)
b. Latihan integrasi menggunakan virtual reality dan biofeedback
 
10. Klinik Rehabilitasi Spine
a. Analisa postur tubuh
b. Evaluasi dengan ultrasonografi (USG)
c. Interventional pain management, laser, shock wave therapy, biofeedback, ortosis, dll
d. Latihan terapeutik
11. Klinik Rehabilitasi Tangan
a. Analisa biomekanika terhadap fungsi tangan melalui pemeriksaan fisik, USG, EMG, Biofeedback
b. Casting, splinting, ortosis, prosthesis, assistive dan adaptive device
c. Terapi regenerasi sendi, otot dan fasia tangan (Shock wave therapy, Injeksi Botulinum toxin A, dll)
d. Terapi latihan dan manipulasi sendi
12. Klinik Rehabilitasi Kardiorespirasi dan rehabilitasi pasca COVID-19
a. Uji fungsi paru
b. Uji fungsi kekuatan otot
c. Uji kebugaran kardiorespirasi
d. Pemeriksaan postur dan pengembangan dada
e. Latihan terapeutik
f. Latihan pernapasan dengan alat khusus
g. Latihan mobilisasi dada
h . Teknik bersihan jalan nafas menggunakan alat khusus
 
 
13. Klinik Rehabilitasi Robotik
Layanan latihan terstruktur dengan menggunakan teknologi robotik, terutama untuk ekstremitas bawah. Sangat bermanfaat untuk pembentukan pola gerakan yang baik, meningkatkan kekuatan otot, dan meningkatkan kemampuan ambulasi pasien.
 

1. Poli Divisi
 
2. Poli Layanan Unggulan
 

PROFIL

Akupunktur medik merupakan teknik pengobatan dengan menusukkan jarum di titik akupunktur, menggunakan ilmu anatomi, fisiologi serta menerapkan prinsip evidence-based-medicine. Akupunktur medik merupakan adaptasi dari pengobatan tradisional Tiongkok yang telah berkembang selama lebih dari 2500 tahun. Pada tahun 2003, World Health Organization (WHO) dan National Institute of Health (NIH) mempublikasi laporan uji klinis mengenai efektifitas akupunktur.

 

INFORMASI LAYANAN

Pelayanan akupunktur di Indonesia mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan ditetapkan RS Dr. Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen Kesehatan.

 

Jenis Layanan Akupunktur Medik :

1. Akupunktur umum

2. Akupunktur Analgesik (untuk meredakan nyeri)

3. Akupunktur untuk insomnia (sulit tidur)

4. Akupunktur untuk gangguan kecemasan

5. Akupunktur untuk Weight Management (obesitas, berat badan berlebih)

6. Akupunktur Geriatri (usia lanjut)

7. Akupunktur untuk anak (autis, hiperaktif, keterlambatan bicara,  kekakuan pada cerebral palsy, dispepsia, asma, rhinitis alergi, mual muntah pada kemoterapi)

8. Akupunktur untuk kesuburan

9. Akupunktur untuk henti rokok, adiksi NAPZA, adiksi game online dan/atau internet

10. Akupunktur untuk paliatif

11. Akupunktur estetika (face rejuvenation, acne, face slimming)

12. Laserpunktur (tanpa jarum)

13. Sonopunktur (tanpa jarum)

14. Akupunktur Tanam benang  PDO

 

1. Tanam benang PDO

Akupunktur Medik telah mengembangkan teknik tanam benang PDO sejak tahun 2015. Tanam benang PDO merupakan teknik yang serupa dengan tanam benang catgut namun menggunakan benang PDO yang lebih jarang menimbulkan reaksi alergi serta lebih tahan lama (dapat bertahan hingga 1 bulan). Berbagai studi kasus dan penelitian telah dilakukan dan tanam benang PDO ini terbukti efektif untuk penanganan nyeri muskuloskeletal, obesitas, gastritis serta hipertensi. 

2. Laserpunktur

Laserpunktur adalah stimulasi titik akupunktur dengan menggunakan radiasi sinar laser non termal dengan intensitas rendah. Laserpunktur telah dikembangkan dan diterapkan sejak tahun 1970. Pelayanan laserpunktur telah dikembangkan di poliklinik akupunktur medik sejak awal tahun 2008 dan terus dikembangkan dan dilakukan penelitian mengenai laserpunktur hingga saat ini. Beberapa penyakit yang telah terbukti secara evidence-based dapat dibantu dengan penggunaan laserpunktur adalah:

a. Nyeri akut dan kronik

b. Stroke

c. Arthritis

d. Ulkus kaki diabetik

e. Cerebral palsy

f. Autis

Laserpunktur tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak menimbulkan rasa panas. Terapi ini sangat sesuai bagi anak-anak dan orang yang takut akan jarum.

 

 

Setiap pekerja berhadapan dengan berbagai potensi bahaya (hazard) di tempat kerja. Bahaya potensial di lingkungan kerja dapat dibagi atas fisika, kimia, biologi, ergonomik, dan psikososial yang bersumber dari peralatan, bahan, proses kerja, dan kondisi lingkungan kerja. Dampak yang ditimbulkan apabila bahaya potensial ditempat kerja ini tidak dikelola dengan baik antara lain berupa kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, gangguan Kesehatan atau penyakit lainnya dari lingkungan di luar tempat kerja sehingga dapat memperberat penyakit tersebut dalam bekerja. Hal ini tentu akan berdampak juga terhadap penurunan produktivitas pekerja dan angka kehadiran dalam bekerja.

Layanan kedokteran okupasi di RSCM memberikan layanan yang komprehensif dan terpadu yang berkaitan dengan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, ataupun gangguan Kesehatan atau penyakit lainnya dari lingkungan di luar tempat kerja yang mempengaruhi pasien dalam bekerja.

INFORMASI LAYANAN

Layanan kedokteran okupasi di RSCM meliputi :

  1. Diagnosis dan tatalaksana penyakit akibat kerja
  2. Asesmen Kelaikan kerja
  3. Program Kembali bekerja
  4. Penilaian kecacatan
  5. Pemeriksaan Kesehatan (Medical check up) dan pemeriksaan narkoba
  6. Pelayanan program Kesehatan kerja (hearing conservation program, respiratory protection program, wellness program, dan lainnya)
  7. Vaksin pada para pekerja
  8. Pendampingan layanan kedokteran okupasi di perusahaan atau rumah sakit

Share :         

Copyrights 2017 All Rights Reserved by RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.